Thursday, 25 August 2016

DAUN MANGGIS MAMPU MEMBERANTAS SEGALA JENIS KANSER : KANSER PARU, HATI, KANSER USUS, MASALAH MATA, KOLESTEROL JAHAT DAN HIPERTENSI.... IN SHA ALLAH

Kita mungkin sering sekali melihat buah manggis, serta sebagian dari kita mungkin sering sekali melihat pohon manggis karena di sekitar rumahnya ada tanaman manggis itu. Tak banyak orang yang tahu kahasiat serta manfaat manggis mulai dari daun, buah, pohon serta akarnya dengan cara khusus. 

Supaya kita lebih tahu manfaat dari daun manggis atau mungkin seluruh bagian dari tanaman yang nama latinnya Garcinia mangostana L itu mari kita baca artikel itu dengan cara lebih terperinci. 

Manggis yaitu tanaman berbatang serta termasuk dalam jenis tanaman tua, sebuah pohon manggis akan berproduksi dengan cara maksimal minimal setelah usia 5 tahun sejak pertama kali ditanam. Daun manggis sudah pasti bisa digunakan sejak pertama kali tanam, daun dari pohon muda atau tua sama saja khasiatnya. 

Cara pengolahan daun manggis menjadi herbal yang baik cukup sederhana, yang kita butuhkan dari dariya hanya ekstrak daun manggis itu. Untuk mengekstrak daun manggis itu bisa dilakukan dengan merebusnya atau menumbuk serta mengeluarkan sari dari daun itu. 

Manfaat daun manggis 

Berikut manfaat serta khasiat dari daun manggis yang sudah di teliti oleh para pakar dari beragam universitas didunia termasuk IPB serta UI, dari beragam pendapat tersebut maka bisa dirangkum suatu intisari perihal manfaat dari daun manggis itu untuk kesehatan kita : 

1. Mencegah serta mengobati beberapa jenis kanker, terlebih kanker hati, usus serta paru-paru. Ekstrak dari daun manggis ini bisa mencegah perkembangan beberapa sel pada pasien leukimia, juga menahan laju pertumbuhan sel-sel kanker itu. 

2. Selain mencegah kanker ternyata ekstrak daun manggis juga dapat digunakan untuk menurunkan berat badan, hal ini terbukti karena daun manggis mengandung zat yang bisa mengurai lemak menjadi energi, oleh karena itu terkadang setelah minum ekstrak daun manggis itu stamina kita merasa bertambah dalam sebentar. 

3. Apabila dikonsumsi dengan cara teratur ekstrak daun manggis ini juga bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit pada semua jenis penyakit. 

4. Ekstrak daun manggis itu terbukti ampuh melawan radikal bebas karena mengandung catechins, zat itu dapat disebutkan lebih ampuh dari vitamin C serta E dalam melawan radikal bebasa dalam tubuh. seorang dokter penulis buku “A Doctor Challenge, A Mangosteen Solution”sangat merekomendasikan supaya orang konsumsi manggis untuk menambah kadar anti-oksidan di dalam tubuh. 

5. Anda seorang penderita tekanan darah tinggi? maka makanlah produk-produk olahan dari manggis itu dengan teratur termasuk daun manggis. Mengapa ekstrak daun manggis dapat menyembuhkan hipertensi? maka jawabannya yaitu point nomor 2, di mana kandungan ekstrak daun manggis itu bisa melunakkan lemak-lemak yang mengeras. Penyebab paling utama dari hipertensi yaitu karena penyumbatan pembuluh darah oleh partikel-pertikel terlebih lemak. 

6. Sejak zaman dahulu kala nenek moyang kita sudah memanfaatkan daun manggis itu sebagai obat diare serta terbukti keampuhannya dengan cara turun temurun. Memproses daun manggis jadi obat diare cukup hanya melembutkannya dengan cara ditumbuk dengan garam, campur ramuan itu dengan air hangat serta minum airnya. 

7. Karena bisa mengurai lemak maka ekstrak daun manggis itu dengan cara logika bisa diperlukan untuk menurunkan kadar koleserol dalam darah, kolesterol tinggi sudah menjadi penyakit masyarakat Indonesia secara umum walau sebenarnya manggis paling banyak terdapat di Indonesia itu. 

8. Meningkatkan daya yang didapat dari penguraian lemak serta mengubahnya menjadi energi, sangatlah disarankan untuk anda yang keseharian banyak bekerja dengan tenaga otot konsumsi daun manggis itu dengan cara teratur. Supaya lebih mudah serta tak menjemukan dalam mengkonsumsinya, maka daun manggis ini juga dapat dijadikan sebagai lalapan waktu makan, daun yang dilalap sudah pasti daun manggis yang masih muda (daun pucuk). 

9. Kandungan manggis juga bermanfaat untuk menyembuhkan mata, penyakit mata juga sangatlah berkaitan dengan lemak, lemak yang mengumpul di mata itu umumnya kan mengakibatkan mata minus. Jadi untuk anda yang menderita penyakit mata sebaiknya juga konsumsi produk olahan manggis itu dengan cara teratur. 

Pada umumnya tanaman manggis tumbuh serta menyebar di seluruh Indonesia, setiap propinsi dapat kita temukan tanaman ini. Manggis termasuk tanaman musiman (berbuah hanya pada musimnya), karena musiman ini maka mustahil setiap waktu kita bisa mengkonsumsi buah manggis. 

Untuk mengakalinya kita dapat mengkonsumsi produk olahan manggis yang banyak beredar di pasaran sekarang ini atau kita mungkin hanya mengkonsumsi daun manggis karena daun manggis ada sepanjang tahun di daerah kita tinggal.

Sumber
http://www.linkkesehatan.com/2016/01/demi-allah-kamu-harus-coba-ini-daun.html?m=1

Wednesday, 17 August 2016

Alamak Tikar Beracun?

Saya terkesima sekejap membaca ulasan akhbar tempatan yang menyeru orang ramai berhati-hati dengan tikar beracun. Tikar murah yang banyak di pasaran telah dikatakan mengandungi bahan kimia beracun seperti Bisphenol A (BPA) dan Phtalates.[1] Kedua-dua bahan ini dikaitkan dengan penyebab kanser dan penyakit kegemukan serta kencing manis di kalangan kanak-kanak.

Terlintas juga dalam benak minda ini, anak-anak saya obese mungkin akibat tikar beracun ini? Tetapi tak mungkin sebab mereka bukannya makan tikar tu. Kami menggunakan sekali sekali apabila bersenda mesra piknik di tepi pantai. Mohon dijauhkan bahaya pada masa depan agar anak-anak saya tidak dihinggapi penyakit kanser.

Saya buat sedikit carian melalui rujukan yang berautoriti seperti PubMed, NIH, WHO dan FDA.[2,3] Rupa-rupanya terdapat beberapa buah negara yang melarang penggunaan pembungkusan makanan seperti bekas air, bekas makanan dan botol susu bayi yang mengandungi BPA/phtalates. Negara kita juga pernah (2012) membuat larangan yang sama, melarang penjualan botol yang mengandungi bahan tersebut.[4] Namun tiada pula larangan ke atas penjualan yang berbentuk tikar atau peralatan rumah lain. Mungkin juga pada masa tersebut masih belum ada lagi di pasaran bahan berkenaan yang dijadikan bahan asas dalam pembuatan tikar plastik.

Dari sudut kajian sains perubatan, kedua-dua bahan tersebut masih belum terbukti secara sahih boleh mengakibatkan kanser atau ganguan sistem endokrin manusia (yang menyebabkan kegemukan dan kencing manis).

Terdapat beberapa kajian yang dilakukan di Kanada, Eropah dan Jepun yang cuba mengaitkan risiko kanser serta gangguan endokrin, tetapi semua kajian berkenaan tidak dapat membuktikan dakwaan (inconclusive). Tambahan lagi, kajian tersebut dilakukan ke atas tikus dengan kaedah memberi bahan BPA/Phthalates secara terus. Dan hasil kajian yang mereka kemukakan adalah: Kajian lanjut diperlukan dan mengambil masa yang lebih lama bagi membuktikan teori seperti yang didakwa. In bermakna tiada pertalian terus antara BPA/P dengan kejadian penyakit kanser, kegemukan dan kencing manis apabila kita menggunakan tikar atau alatan rumah berkenaan.

Cuma, para pengkaji berandaian risiko kejadian mungkin berlaku jika sekiranya mengambil BPA/P secara oral (melalui bekas yang digunakan). Oleh yang demikian, beberapa buah negara termasuk Malaysia juga mengharamkan botol BPA.

"Semoga Bermanfaat"

Dr Suhazeli Abdullah
Pakar Perubatan Keluarga
fb.com/drsuhazeli
‪#‎MedicalMysthBustersMalaysia‬
‪#‎MedTweetMY‬
16.8.16

Rujukan silang:
[1] Laporan akhbar. https://pixelperfext.blogspot.my/…/alamak-tikar-beracun.html
[2] Phtalates. https://toxtown.nlm.nih.gov/text_version/chemicals.php?id=24
[3] Bisphenol A. http://www.who.int/…/fs_mana…/No_05_Bisphenol_A_Nov09_en.pdf
[4] Malaysia melarang guna BPA. http://www.thestar.com.my/…/2…/03/01/bpa-bottles-now-banned/

Tuesday, 16 August 2016

Hukum melakukan korban buat si mati

IRSYAD AL-FATWA HAJI DAN KORBAN SIRI 6: HUKUM MELAKUKAN KORBAN BUAT SI MATI



Soalan: Bolehkah sekiranya saya ingin melakukan korban buat orang yang telah meninggal dunia? 

Jawapan:

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga baginda SAW, sahabat baginda SAW serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah baginda SAW.

Permasalahan mengenai korban buat si mati adalah permasalahan yang diperselisihkan oleh para fuqaha’. Di dalam permasalahan ini, terdapat beberapa pendapat, antaranya:

Pertama: Dibolehkan untuk melakukan korban buat si mati dan sampai pahalanya juga buat si mati. Ini adalah pendapat jumhur ahli ilmu yang merangkumi al-Hanafiyah, al-Malikiyyah, al-Hanabilah dan sebahagian al-Syafi’ieyyah.

Ini berdasarkan sebuah hadith dari ‘Aisyah R.Anha yang mana meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW ketika menyembelih menyebutkan:

بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ

Maksudnya: Bismillah, Wahai tuhan kami, terimalah daripada Muhammad dan daripada aali (keluarga) Muhammad dan daripada umat Muhammad.

Riwayat Muslim (1967) dan selainnya. 

Umum mengetahui bahawa dikalangan umat Muhammad SAW itu ada yang telah meninggal dunia dan Baginda SAW menjadikan sembelihannya itu untuk umatnya dan ini menjadi dalil bagi keharusan untuk melakukan korban bagi orang yang telah meninggal dunia.

Al-Kasani Rahimahullah menyebutkan: “dari sudut istihsannya bahawa kematian bukanlah penghalang untuk taqarrub. Dalilnya adalah dibenarkan untuk bersedekah buat si mati dan juga menunaikan haji buatnya dan telah sahih daripada Nabi SAW bahawa Baginda SAW telah melakukan sembelihan korban dengan dua ekor kibasy yang mana satunya untuk Baginda SAW dan baki satunya untuk umat Muhammad yang tidak melakukan korban dan sesungguhnya ada dikalangan umat Muhammad SAW itu yang telah mati dan tidak sempat melakukan korban maka ini menunjukkan bahawa orang yang telah mati boleh bertaqarrub dengannya (melalui ibadah korban)..” [Lihat Bada’i al-Sana’i, 5/72]

Seterusnya Ibn ‘Abidin Rahimahullah menyebutkan: “Siapa yang melakukan korban bagi si mati maka lakukanlah sepertimana dia melakukan korban buat dirinya sendiri daripada sedekah dan makan. Adapun pahala untuk si mati dan pemilikan untuk si penyembelih”. [Lihat Hasyiah Ibn ‘Abidin, 6/326]

Daripada Hanabilah pula menyebutkan: “Sembelihan korban buat si mati adalah afdhal daripada yang hidup kerana yang mati itu memerlukan kepada ganjaran pahala dan lakukan (sembelihan) sepertimana untuk yang hidup dari segi makan, sedekad dan hadiah”. [Lihat Matalib Uli al-Nuha, 2/472] 

Kedua: Makruh hukumnya melakukan korban buat si mati. Ini adalah pendapat al-Malikiyyah. Al-Kharshi Rahimahullah menyebutkan: “Dimakruhkan bagi seseorang melakukan korban buat si mati kerana takut akan riak dan bermegah-megah dan juga tidak warid perbuatan dalam perkara itu, dan ini sekiranya tidak disediakan oleh si mati dan sekiranya tidak maka si waris boleh melakukannya”. [Lihat Syarh Mukhtasar al-Khalil, 3/42]

Ketiga : Tidak boleh melakukan korban buat si mati melainkan ianya telah diwasiatkan oleh si mati sebelum kematiannya. Ini adalah pendapat al-Syafi’ieyyah yang mana al-Imam al-Nawawi Rahimahullah menyebutkan: “Dan tidaklah disembelih bagi orang lain melainkan mendapat izin daripadanya dan tidak juga daripada yang mati melainkan ianya telah diwasiatkan.” [Lihat Minhaj al-Tolibin wa ‘Umdah al-Muftin fi al-Fiqh. Dar al-Fikr, hlm. 321]

Kesimpulan

Walaupun permasalahan ini menjadi khilaf dikalangan ulama, kami cenderung dengan pendapat yang ketiga iaitu pendapat kebanyakan Syafi’eyyah iaitu mesti adanya wasiat dari si mati untuk melakukan korban buat dirinya.

Namun, kami juga tidak menafikan pendapat sebahagian Syafi’eyyah yang berpendapat bahawa tidak memerlukan kepada wasiat. Ini sepertimana yang telah dinukilkan oleh Prof. Dr. Muhammad al-Zuhaili Hafizahullah yang mana menyebutkan: “(dan dikatakan) sah hukumnya sembelihan bagi si mati sekalipun tidak diwasiatkan kerana ianya seperti sedekah maka sahlah juga bagi si mati dan ianya memberi manfaat buatnya”. [Lihat al-Mu’tamad fi al-Fiqh al-Syafi’e. Dar al-Qalam, 2/490]

Justeru, kami berharap agar permasalahan ini dapat difahami dengan baik serta mengikuti neraca syariah dan fiqhnya. Wallahu a’lam.
 
Akhukum fillah,

S.S Datuk Dr. Zulkifli Bin Mohamad Al-Bakri
Mufti Wilayah Persekutuan 

16 Ogos 2016 bersamaan 13 Zulkaedah 1437H.

http://www.muftiwp.gov.my | 16 Ogos 2016